google-site-verification: google21569b7134496edc.html Oktober 2023 ~ Teras Literasi Digital Online

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 05 Oktober 2023

Permasalahan Pembelajaran dan Inovasi di Sekolah Dasar

https://rise.smeru.or.id/id/blog/pulihkan-pendidikan-mulai-dengan-peningkatan-kualitas-guru
Sumber Gambar: rise.smeru.or.id/id/blog/
 

Sulit tidak akan pernah hilang dan akan selalu ada. Seorang guru harus tahu bagaimana bahan pembelajaran disampaikan saat mengajar dan guru harus mampu menguasai bahan pembelajaran. Guru ini mengalami kesulitan karena mereka akan mengajar suatu kelompok siswa, bukan hanya seorang individu. Kelompok siswa ini pasti memiliki karakteristik unik. Setiap siswa menghadapi kesulitan saat belajar. Menurut Mulyadi (2010), kesulitan belajar adalah kondisi yang umum terjadi selama proses pembelajaran dan ditandai dengan tantangan yang dihadapi siswa dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Intelektual, psikologi, dan biologis adalah tiga faktor yang dapat membedakan siswa yang berbeda. Dalam hal aspek psikologi, anak-anak yang masih di kelas bawah (kelas 1-3) kadang-kadang merasa takut untuk pergi ke sekolah. Ini mungkin karena mereka takut bertemu guru yang keras atau galak atau karena mereka takut memikul tugas yang sulit di sekolah.

Pada tahap awal, sebagai seorang guru, mereka harus mendekati anak tersebut dan mulai bertanya tentang alasan mengapa dia secara bertahap merasa takut untuk pergi ke sekolah. Hal ini harus dilakukan sampai guru dan anak tersebut dapat mengetahui alasannya sehingga mereka dapat berkomunikasi secara terbuka. Setelah mengetahui alasannya, guru dapat mencari solusi agar anak tersebut dapat kembali ke sekolah dengan rajin dan dapat mengikuti proses pembelajaan. Tidak hanya pendidik yang memainkan peran penting dalam bidang psikologi, tetapi orang tua juga memainkan peran penting dalam bidang ini.

Ahmadi (2013) menyatakan bahwa alasan anak takut pergi ke sekolah adalah kesulitan belajar. Sulit belajar dapat berasal dari dua sumber, yaitu faktor intern dan eksternal. Kedua faktor ini akan menghalangi siswa untuk mencapai hasil belajar.

sebagai hasilnya, dalam proses menghasilkan generasi yang unggul. Orang tua dan guru juga memiliki peran penting. Ada sejumlah variabel yang dapat memengaruhi cara guru mengelola pembelajaran di kelas. Interaksi belajar mengajar yang baik terjadi antara guru dan murid, serta antara murid dan guru. Namun, pengelolaan kelas yang baik tidak selalu bertahan lama karena situasi yang tidak menentu, yang menyebabkan gangguan yang tidak diinginkan baik di dalam maupun di luar kelas. Guru tidak dapat mencegah hal ini karena hal ini dikehendaki di luar kemampuan mereka, yaitu kendala yang muncul dari pengelolaan kelas secara spontan.

Setelah kejadian tersebut, guru harus mampu mendorong siswa untuk mempertahankan tugas mereka, dan siswa harus mempertahankan tugas yang diberikan oleh guru. Karena itu, seorang guru harus mampu mengembangkan metode pembelajaran yang berbeda. Ketika siswa menggunakan alat bantu, seperti media pandang, media baca, dan media dengar, antara lain, media pembelajaran harus digunakan secara efektif oleh guru. Guru harus menggunakan media ini dengan tujuan untuk mengendalikan dan mengubah lingkungan kelas.

Meningkatkan mutu pendidikan dapat tercapai apabila proses belajar mengajar di kelas dapat dilaksanakan dengan efektif dan berguna tanpa adanya suatu gangguan. Maka dari itu sebagai seorang guru sudah seharusnya mampu untuk meningkatkan perannya sebagai guru dan juga kompetensi yang guru miliki. sebagai seorang guru yang kompeten maka akan lebih mampu untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang efektif dan mampu untuk mengelola kelasnya agar hasil dari belajar peserta didik akan lebih optimal. Karena pengelolaan kelas yang efektif merupakan suatu syarat agar dapat terjadinya suatu proses pembelajaran yang lebih efektif.

Proses komunikasi yang baik harus ada selama kegiatan pembelajaran, dan sebagai seorang guru, kita harus mampu berkomunikasi dengan baik. Guru memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan pendidikan kepada penerima, yaitu siswa. Mereka harus memastikan bahwa pesan tersebut diterima dengan baik oleh siswa. Komunikasi adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, yang dikenal sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran ini adalah bagian dari lingkungan peserta didik yang dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran mereka, baik di sekolah maupun di rumah, dengan mendorong mereka untuk berpikir, berperasaan, dan mendapatkan perhatian yang lebih besar. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa siswa dapat mencapai tujuan akademik.

Sumber:

Psikologi Pendidikan oleh Irham dan Wiyani (2013) diterbitkan oleh Ar-Ruzz Media di Yogyakarta.

Mulyadi (2010) mendefinisikan kesulitan belajar dan menawarkan bimbingan untuk kesulitan belajar khusus. Nuha Litera, Yogyakarta

 

 

 

 

Rabu, 04 Oktober 2023

Motivasi Belajar Era Generasi Z

 

https://www.catatanmel.com/2017/09/menyelami-gaya-belajar-ala-generasi-z.htm
Sumber Gambar. catatanmel.com/

Baca Juga. https://www.catatanmel.com/2017/09/menyelami-gaya-belajar-ala-generasi-z.htm

Kehidupan manusia selalu terlibat dalam proses belajar. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan (Oemar Hamalik, 2010: 154). Belajar adalah investasi untuk masa depan, karena tanpa belajar, manusia tidak akan bisa sukses. Ini karena proses belajar memungkinkan manusia memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi proses belajar atau perubahan tingkah laku. Belajar merupakan hal penting bagi semua orang, terutama bagi mereka yang berstatus siswa. Belajar hakikatnya adalah upaya dasar untuk memperoleh pengetahuan baru, pemahaman, dan pemahaman.

Untuk melakukan aktivitas belajar, seorang siswa memerlukan dorongan tertentu. Jika tidak, kegiatan tersebut tidak akan menghasilkan hasil belajar yang tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu diperhatikan berbagai komponen yang mendorong siswa untuk belajar dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah motivasi belajar. Motivasi siswa sangat penting untuk belajar, dan hasil yang dicapai dari aktivitas pembelajaran dipengaruhi olehnya. Selain itu, motivasi yang kuat dan konsisten diperlukan untuk mendukung belajar. Motivasi yang lemah dan tidak konstan akan menyebabkan kurangnya usaha belajar, yang pada gilirannya akan berdampak pada hasil belajar dan peningkatan kualitas pendidikan. Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar, menurut Sugihartono (2012: 78). Dengan mempertimbangkan fakta di lapangan, seorang

Motivasi adalah komponen psikologis yang ada di setiap orang, jadi itu akan muncul ketika seseorang mulai tertarik pada sesuatu. Dengan kata lain, motivasi muncul pada diri siswa ketika mereka menunjukkan respons yang berupa dorongan perasaan dari rasa senang dan perhatian terhadap sesuatu. Sejauh mana motivasi siswa untuk belajar berbeda-beda. Siswa memiliki dua sumber motivasi: intrinsik dari siswa sendiri dan ekstrinsik dari luar; kedua faktor ini tidak dapat dihindari selama proses belajar. Faktor dari luar (ekstrinsik) adalah yang paling berpengaruh karena terkait dengan teknologi. Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang berbeda.

Siswa adalah subjek belajar, dan anak-anak yang lahir pada era Generasi Z—yang terdiri dari tahun 1995 hingga 2010—adalah siswa yang saat ini menempuh pendidikan sekolah menengah atas. Generasi Z juga dikenal sebagai generasi net, atau mereka yang hidup pada masa digital. Salah satu ciri khas Generasi Z adalah perkembangan dan pertumbuhan internet seiring dengan perkembangan media digital.

Anak-anak yang lahir antara tahun 1995 dan 2010 saat ini menempuh pendidikan SMA/K atau MA. Lahir dalam Generasi Z membuatnya lebih mudah mengenal dan memahami teknologi. Siswa dengan cepat menguasai media informasi digital, baik untuk hiburan maupun tugas sekolah. Siswa terkadang menghindari pembelajaran kelas konvensional karena hal ini. Dengan bantuan search engine, siswa mungkin lebih tertarik untuk mencari materi pelajaran melalui media elektronik, aktivitas yang dikenal sebagai browsing. Dengan kemudahan akses internet, semua siswa dapat dengan mudah mengakses internet, terutama untuk mencari bahan pelajaran. Anak-anak dari Generasi

Motivasi belajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran karena merupakan dorongan utama yang mendorong seseorang untuk berperilaku. Oleh karena itu, tindakan seseorang yang dimotivasi oleh motivasi tertentu mengandung tema yang sesuai dengan motivasi yang mendasari tindakan tersebut.

Keseluruhan daya penggerak yang ada dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan dan memberikan jalan untuk mencapai tujuan dikenal sebagai motivasi belajar. Faktor-faktor yang menunjukkan keinginan untuk belajar termasuk tekun dalam menyelesaikan tugas, berani menghadapi tantangan, menunjukkan minat pada masalah akuntansi, senang bekerja sendiri, cepat bosan dengan aktivitas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, dan senang mencari dan memecahkan masalah. Karakter Generasi Z adalah perilaku dan kepribadian yang dimiliki oleh orang-orang yang lahir dari tahun 1995 hingga 2010. Indikator karakter Generasi Z termasuk memahami dan mampu menggunakan berbagai teknologi, senang bersosialisasi, memiliki ambisi besar untuk sukses, cenderung praktis dan instan, cinta kebebasan, dan percaya diri yang tinggi.

Sumber Untuk Bacaan:

Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.

Cyber Smart Parenting oleh Helen Chou Pratama (2012) diterbitkan di Bandung oleh PT. Visi Anugerah Indonesia.

Belajar dan Pembelajaran telah diterbitkan oleh Dimyati dan Mudjiono pada tahun 2009 di Jakarta oleh Rineka Cipta.

Sardian, A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Selasa, 03 Oktober 2023

Transformasi Pendidikan Melalui Literasi Digital Untuk Era Society 5.0

https://www.melansir.com/news/8499117885/daftar-5-manfaat-literasi-digital-agar-bijak-main-di-media-sosial-dan-terhindar-hoaks
Sumber Gambar. melansir.com

Kompetensi digital berperan penting dalam menyikapi era Society 5.0. Mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan dan memperkenalkan literasi digital ke dalam lingkungan sekolah merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan siswa menghadapi perubahan dunia yang sepenuhnya digital

Society 5.0 merupakan sebuah konsep sosial yang mengandalkan teknologi sebagai sarana utama untuk memenuhi beragam kebutuhan. Selama ini teknologi digital terus berkembang dan memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia. Aspek kunci dari Society 5.0 adalah penggunaan teknologi digital untuk menangkap dan mengkomunikasikan informasi dengan lebih mudah dan efisien.

Era Society 5.0 membawa tantangan yang memerlukan transformasi pendidikan. Desain kurikulum mengalami perubahan dengan fokus pada tiga poin utama. Pertama, fokus pendidikan karakter adalah mengembangkan peserta didik yang bertanggung jawab, jujur, dan mempunyai standar etika yang tinggi. Kedua, kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif penting untuk menyikapi perubahan zaman Society 5.0. Memungkinkan siswa untuk berhasil menganalisis informasi, mengembangkan solusi kreatif, dan berinovasi. Ketiga, mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran merupakan langkah penting untuk mendukung proses pendidikan yang efektif.

Pendidikan di era Society 5.0 juga menuntut pengajaran kepada siswa bagaimana memanfaatkan teknologi dalam kaitannya dengan konteks saat ini. Konsep-konsep seperti kecerdasan buatan, data besar, dan Internet of Things menjadi bagian penting dalam mempersiapkan siswa menjadi orang dewasa yang mampu bekerja dan terhubung secara digital. Guru di abad 21, baik yang tersertifikasi maupun tidak, harus mampu cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, melakukan inovasi dalam pengajarannya, dan memanfaatkan media digital secara optimal.

Mengingat tantangan literasi digital pada masa ini, memperkenalkan literasi digital ke dalam lingkungan sekolah merupakan solusi yang efektif. Literasi digital melibatkan kemampuan siswa untuk memahami, menganalisis, mengevaluasi, dan mengatur informasi secara bermakna menggunakan teknologi digital. Hal ini penting untuk membantu siswa membedakan informasi yang akurat dan salah, menghindari berita palsu, dan mengenali sumber informasi yang dapat dipercaya. Pengetahuan tentang informasi, komunikasi, pembuatan konten, dan keterampilan keamanan digital meningkatkan literasi digital siswa.

Namun penerapan kompetensi digital bukannya tanpa kendala. Terbatasnya penguasaan teknologi informasi di kalangan guru dan siswa, serta kurangnya akses dan peralatan teknologi di beberapa daerah menjadi kendala dalam menghadapi era Society 5.0. Untuk mengatasi tantangan ini, strategi yang tepat harus diterapkan.

Guru berperan penting dalam meningkatkan literasi digital siswanya. Pelatihan dan lokakarya, pelatihan internal dan seminar mengenai penggunaan teknologi dan alat pembelajaran digital dapat membantu guru mengembangkan keterampilan di bidang ini. Kolaborasi antar guru dan penggunaan media sosial serta aplikasi memberikan wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penggunaan teknologi di kelas.

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan platform digital, memungkinkan siswa memahami konten dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Namun, siswa juga memerlukan pengenalan literasi digital yang baik agar mereka dapat menggunakan teknologi secara etis, memahami pentingnya pemeliharaan dunia maya, dan membuat konten digital yang relevan dan inovatif.

Literasi digital menawarkan manfaat yang signifikan dalam pendidikan, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran, penilaian online, keamanan siber, dan pengembangan keterampilan seumur hidup. Mengintegrasikan teknologi membantu siswa tetap fokus dan meningkatkan kreativitas mereka. Selain itu, literasi digital melatih siswa untuk bertanggung jawab secara digital, memahami hukum hak cipta, menjaga keamanan online, dan berinteraksi dengan bijak.

Penggunaan platform digital seperti Google Classroom, Quiziz, Let's Read Asia, EdTech, Jamboard, Menti, TikTok, Instagram dan berbagai aplikasi pendidikan berkontribusi besar terhadap literasi digital siswa dan guru. Namun mengingat teknologi hanya sekedar alat, maka peran guru dalam pengawasan dan bimbingan tetap tidak tergantikan.

Literasi digital berperan penting dalam menghadapi era Society 5.0. Mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan dan memperkenalkan keterampilan digital ke dalam lingkungan sekolah merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan siswa menghadapi perubahan dunia yang semakin digital. Guru memiliki peran penting dalam membantu siswa memperoleh keterampilan digital untuk menghadapi tantangan dan peluang masa depan.

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Gambar. PAUD Insan Terpadu Kwamor Besar Ena

Banyak orang tua kini mulai menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini atau PAUD. Apakah itu termasuk teman? Kebanyakan orang tua berpendapat bahwa pendidikan anak usia dini dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia pra sekolah dasar (SD).

Mengikuti pendidikan anak usia dini seringkali menjadi pilihan, terutama bagi orang tua yang sibuk. PAUD bertujuan untuk menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk bermain dan mencari teman baru. Namun apakah pendidikan anak usia dini itu penting? Manfaat dan manfaat apa saja yang diperoleh anak dengan mengikuti PAUD? Silakan dan lihat instruksi di bawah ini!

Apa itu pendidikan anak usia dini? Pendidikan anak usia dini atau PAUD mengacu pada jenjang pendidikan sebelum sekolah dasar (SD). Pendidikan anak usia dini biasanya diberikan kepada anak di bawah usia empat tahun.

Namun, belum ada patokan yang jelas mengenai usia berapa anak boleh menerima pendidikan anak usia dini. Hal ini dikarenakan setiap anak mempunyai tingkat motivasi yang berbeda-beda dalam mengikuti kegiatan yang ada. Oleh karena itu, penting bagi teman-teman untuk mengetahui tanda-tanda kesiapan anaknya mengikuti PAUD. Sebelum menyekolahkan anak ke PAUD, sebaiknya biasakan anak untuk memberikan stimulasi, misalnya dengan melatih kemampuan komunikasi, bahasa, dan koordinasi dengan orang terdekat.

Mengapa Pendidikan Anak Usia Dini Penting?


Proses Belajar PAUD Insan Terpadu
Gambar. Proses Belajar Paud Insan Terpadu Kwamor

Saat meluncurkan situs resmi kemdikbud.go.id, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyatakan bahwa peran pendidikan anak usia dini sangat penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang fisik dan mental anak.

Di Indonesia, pendidikan anak usia dini dibagi menjadi beberapa jenis: kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), taman kanak-kanak (TK), dan taman kanak-kanak luar biasa.

Pemilihan jenis PAUD dapat disesuaikan dengan usia masing-masing anak. Misalnya saja Kelompok Bermain (KB) yang mencakup pendidikan nonformal bagi anak usia 2 hingga 6 tahun. Taman Penitipan Anak (TPA) menyediakan pendidikan nonformal bagi anak usia 1 bulan hingga 4 tahun. Taman Kanak-Kanak (TK) saat ini mencakup pendidikan formal bagi anak usia 4 hingga 6 tahun.

Mengapa pendidikan anak usia dini penting? Keberadaan pendidikan anak usia dini masih menjadi perdebatan. Beberapa orang tua berpendapat bahwa anak di bawah usia 5 tahun tidak boleh mengikuti PAUD dan sebaiknya hanya bermain dan belajar di rumah.

Namun sebagian orang tua berpendapat bahwa PAUD penting untuk mendukung tumbuh kembang anaknya secara optimal. Oleh karena itu, merujuk pada keputusan pemerintah, pendidikan anak usia dini memang diperlukan. Inilah pentingnya PAUD:


1.      Mengembangkan keterampilan sosial

Ketika anak bersekolah di PAUD, itu tandanya anak harus mulai menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan guru. Hal ini memungkinkan anak untuk berinteraksi satu sama lain, bersosialisasi, bekerja sama dan belajar bagaimana mengikuti aturan yang ada.


2.       Mengembangkan keterampilan emosional

Selain keterampilan sosial, PAUD juga dapat mengembangkan keterampilan emosional pada anak. Saat bekerja dengan teman sebaya, ia didorong untuk mengembangkan rasa kasih sayang dan empati terhadap orang lain. Kebiasaan ini sebaiknya diterapkan sedini mungkin, karena akan mempengaruhi Anda hingga dewasa. memperkuat kepercayaan diri

Dengan semakin akrabnya anak dengan kegiatan PAUD, maka rasa percaya diri (SD) mereka akan meningkat sebelum mereka masuk sekolah dasar. Ia mungkin sudah familiar dengan topik-topik yang berkaitan dengan sosialisasi dan pembelajaran dasar. Sebab, guru PAUD pada umumnya mampu mendidik anak dengan lebih berani.


3.      Mengoptimalkan fungsi otak

Tahukah Anda bahwa perkembangan otak anak mencapai 90% pada usia 5 tahun? Artinya, kehadiran PAUD dapat menunjang fungsi otak anak menjadi lebih optimal. Karena ia akan mendapatkan pengalaman dan ilmu baru yang berguna dalam jangka panjang.

 

Keterampilan Yang Ditanamkan Pada Pendidikan Anak Usia Dini

Setelah Anda memahami pentingnya pendidikan anak usia dini, sekarang saatnya beritahu teman Anda keterampilan apa saja yang biasa dilatih saat anak masuk PAUD. Berikut penjelasannya:

 

1.        Kapasitas latihan

Keterampilan motorik adalah kemampuan menggerakkan bagian tubuh seperti kepala, tangan, jari tangan, bibir, lidah, dan kaki. Di PAUD kami pasti menyediakan kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik anak Anda, seperti membuat kerajinan, melukis, dan menyusun balok-balok bangunan.

 

2.         Kemampuan kognitif

Keterampilan kognitif tidak hanya melibatkan pembelajaran informasi, tetapi juga kemampuan memikirkan informasi baru, memproses informasi tersebut, membicarakannya, dan menerapkannya pada informasi lain yang diterima sebelumnya. Pada usia prasekolah, anak pasti memperoleh ilmu-ilmu baru yang belum mereka ketahui sebelumnya. keterampilan sosial

Seperti yang diketahui, PAUD akan menjadi wadah anak bersosialisasi di lingkungan baru. Di PAUD, kamu akan bertemu dengan teman dan gurumu. Dengan terbiasanya ia bersekolah di PAUD, kemampuan sosialnya pun semakin meningkat. Hal ini berguna sebelum anak masuk sekolah dasar dan bahkan setelah mereka dewasa.

 

3.        Keterampilan emosional

Kompetensi emosional merupakan kemampuan anak dalam mengelola emosinya secara sehat dan tepat. Bagaimana dia bisa mengatasi emosinya, mengekspresikannya dan berempati dengan orang lain?

 

4.        Kemampuan berbahasa

PAUD juga mendorong anak berinteraksi dengan guru dan teman sebaya. Kegiatan ini tidak hanya mengembangkan kemampuan sosial anak tetapi juga kemampuan berbahasanya sehingga dapat berkomunikasi dengan baik.

 Saat ini banyak sekali jenis pendidikan anak usia dini yang mendorong tumbuh kembang anak. Pilih PAUD yang tepat dan bermanfaat bagi anak Anda dalam jangka panjang. Teman-teman ingin yang terbaik untuk anak-anak yang mendaftar di PAUD. Namun pendidikan anak usia dini yang terbaik biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kurikulum, fasilitas, dan fakultas.


Mewujudkan Mimpi Masa Depan Anak-Anak Pedalaman Indonesia

 

Mewujudkan Mimpi Masa Depan Anak-Anak Pedalaman Indonesia


Gambar. Siswa Baru MA Kapitan Ulusiwa Kwamor

Begitu menginjakkan kaki di pedalaman, Anda segera menyadari bahwa dunia nyata tidak seindah yang terlihat di dunia digital. Anak-anak di banyak daerah pedesaan terpencil dan terpencil tidak mendapatkan hak-hak dasar, termasuk pendidikan. Maka timbul pertanyaan: Seberapa pentingkah pendidikan bagi mereka? Lalu bagaimana hal ini mempengaruhi kualitas hidup mereka?

Nelson Mandela pernah berkata bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia. Pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan potensi individu, meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Bagi anak-anak di pedesaan, pendidikan lebih dari sekedar jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Namun lebih dari itu, juga merupakan sarana pembebasan dari jeratan kemiskinan dan keterbelakangan.

Sebuah studi UNESCO pada tahun 2021 menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan seseorang sebesar 10 persen untuk setiap kelas yang diikuti.

Lebih lanjut, studi Bank Dunia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Fakta ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi seluruh individu dan semua negara. Di Indonesia, angka putus sekolah di pedesaan sudah mencapai 15 persen, menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2022. Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan nilai nasional yang berkisar 6%. Alasan utama tingginya angka ini adalah kurangnya akses terhadap fasilitas dan pendidikan. Ironisnya, di era yang semakin digital ini, masih banyak anak-anak pedesaan yang belum merasakan manfaat pendidikan. Pendidikan bukan hanya tentang akses terhadap sekolah, namun juga tentang kualitas pendidikan itu sendiri, dan pendidikan berkualitas tinggi membantu anak-anak memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang mereka perlukan untuk berkontribusi pada masyarakat dan perekonomian.

Malcolm X berkata Anak-anak di pedalaman membutuhkan paspor berupa pendidikan, paspor yang akan memberi mereka masa depan yang lebih baik. Melihat kenyataan dan fakta tersebut, kita perlu menyadari betapa pentingnya pendidikan terhadap kualitas anak di pedesaan. Membangun fasilitas fisik saja tidak cukup, perlu juga dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang berada di pedesaan.  Saya ingin mengutip Helen Keller, “Sendirian kita tidak bisa melakukan banyak hal, tapi bersama-sama kita bisa melakukan banyak hal. ”

Faktanya, kita semua mempunyai peran dalam memastikan pendidikan yang adil dan berkualitas bagi anak-anak pedesaan. Pemerintah, guru, orang tua, masyarakat dan semua individu mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membantu anak-anak ini menerima pendidikan yang mereka butuhkan dan layak dapatkan.

Pemerintah mempunyai peran strategis dalam menerapkan kebijakan pendidikan yang efektif dan berkeadilan, termasuk mendukung akses dan kualitas pendidikan di daerah terpencil. Tantangan terbesar bagi guru adalah memastikan pendidikan berkualitas meskipun ada keterbatasan.

Masyarakat dan orang tua juga berperan penting dalam pendidikan. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung proses belajar anak, mereka dapat menjadi agen perubahan. Dukungan Anda mungkin termasuk meningkatkan motivasi, meningkatkan partisipasi dalam kegiatan sekolah, dan membantu menciptakan lingkungan di mana anak-anak dapat belajar dengan baik di rumah.

Guru MA Kapitan Ulusiswa Kwamor
Gambar. Guru MA Kapitan Ulusiswa Kwamor

Kini kita sebagai individu juga bisa berkontribusi. Segala bentuk dukungan memberikan dampak positif, baik itu berupa donasi, kerja sukarela, atau sekadar menyebarkan informasi dan kesadaran tentang pentingnya mendidik anak-anak pedesaan. Sebagai seorang penulis, saya percaya bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia. Semua anak, termasuk anak-anak di pedesaan, mempunyai hak atas pendidikan yang layak. Kita harus ingat bahwa investasi terbesar yang dapat kita lakukan untuk generasi mendatang adalah pada pendidikan mereka. Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua anak di pedalaman mempunyai kesempatan pendidikan yang sama.

Memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak di pedesaan tidak hanya sekedar menyediakan akses bagi anak-anak, namun juga membangun landasan yang kuat bagi masa depan anak-anak dan negara. Pendidikan bukanlah alat untuk mencapai tujuan, melainkan tujuan itu sendiri. Dengan memberikan pendidikan yang adil dan berkualitas, kami tidak hanya memberi mereka kesempatan untuk berkembang, namun juga membantu menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih baik. Seperti yang pernah dikatakan Mark Twain, “Dua hari terpenting dalam hidup Anda adalah hari Anda dilahirkan dan hari Anda mengetahui alasannya”.

Melalui pendidikan, kami membantu anak-anak pedesaan menemukan “alasan” mereka dan membuka berbagai kemungkinan.

Minggu, 01 Oktober 2023

Peran Guru Penggerak Dalam Kurikulim Merdeka Belajar

 Peran Guru Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Guru Penggerk
Gambar: Guru Penggerak di Wilayah SBT-Maluku

Zaman terus berkembang dan teknologi berkembang pesat di segala bidang kehidupan. Termasuk dalam dunia pendidikan yang saat ini sedang menghadapi tantangan kemajuan teknologi dalam pembelajaran. Era Evolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 telah berdampak pada segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Saat ini kemajuan teknologi semakin memudahkan dalam mencari sumber belajar. Namun perlu ditegaskan bahwa perubahan tersebut tidak berarti peran guru akan digantikan oleh teknologi maju. Guru manusia memiliki karakteristik unik di kelas dan dapat memberikan kesan unik pada siswa yang tidak dapat diberikan oleh teknologi. Perkembangan teknologi yang pesat ini tidak dapat menggantikan peran guru di dalam kelas, namun akan menjadi bumerang jika guru tidak menguasainya. Oleh karena itu, guru perlu terus mengikuti perkembangan teknologi agar siswanya tidak ketinggalan dalam pemanfaatan dan pemanfaatan teknologi. Di sisi lain, karena guru mempunyai kemampuan belajar dan memanfaatkan teknologi, maka guru dapat membimbing siswanya dalam memanfaatkan teknologi, khususnya dalam proses pembelajaran.

Guru penggerak merupakan rangkaian dari penyelenggaraan kurikulum merdeka belajar yang diluncurkan oleh Kemendikbud dan dijalankan oleh Ditjen GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan, bertujuan untuk menciptakan pemimpin pendidikan Indonesia yang dapat menjadikan siswa berperan aktif dan mampu mengajak guru lainnya untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan Sinergi kurikulum mengemudi, instruktur mengemudi, dan persyaratan era 4.0 akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Penciptaan instruktur mengemudi merupakan upaya untuk mengembangkan calon kepala sekolah yang berkualitas dan mampu mendorong perubahan sekolah.

Penyelenggaraan Program Pendidikan Guru Mengemudi (PPGP) berbasis komunitas praktik, pembelajaran sosial emosional, pembelajaran terdiferensiasi, dan kompetensi kepemimpinan pembelajaran yang terdiri dari kompetensi yang dapat menunjang aktualisasi diri dan persekolahan. Aktualisasi diri, hadirnya kebebasan berpikir dalam diri instruktur penggerak, dimaknai sebagai hasil evaluasi dasar terhadap perubahan, munculnya kebebasan berpikir, dan terwujudnya sikap terbuka.

Instruktur mengemudi harus mempunyai sikap visioner untuk mengembangkan dan memaksimalkan pembelajaran. Sama pentingnya adalah bahwa guru itu berkualitas. Karena melalui gurulah akan lahir generasi penerus bangsa yang kelak memiliki sumber daya manusia kelas dunia. Oleh karena itu, tugas guru sulit dalam praktiknya, karena ia bertanggung jawab untuk menggali potensi siswa, yang dapat ditemukan jika guru melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Selain penyediaan materi, kita juga membutuhkan kemampuan untuk mendorong inovasi dan menciptakan perubahan. Guru juga perlu mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris dan melakukan refleksi sambil belajar. Hal ini penting karena berkaitan dengan kualitas guru21. Kualitas seorang guru juga ditentukan oleh sejauh mana guru tersebut memiliki tingkat kreativitas dan inovasi serta mampu berkolaborasi dan berkolaborasi dengan rekan sejawatnya. Siswa, orang tua, dan masyarakat bekerja sama untuk mencapai hasil lulusan yang memenuhi tuntutan kemajuan modern. Atas dasar tersebut, dengan lahirnya kurikulum belajar mandiri yang hadir seiring dengan peningkatan kualitas guru melalui mengemudi, program guru berharap guru penggerak dapat menjadi agen perubahan dengan cara sebagai berikut:

Pertama, instruktur mengemudi menjadi pemimpin pembelajaran. Inilah trilogi yang dirintis oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu 'Ing Ngarso Sun Tulodo' yang contohnya sudah diberikan tadi, 'Ing Madhya Mangun Karso' bagian tengah yang memberi motivasi; dan artinya konsisten dengan "Duri". Handagaya”. Motivasi/dorongan di belakang. Kurikulum dapat diibaratkan seperti scaffolding sebuah bangunan, sehingga pada titik ini guru diberikan kebebasan untuk melengkapi dan mendesain scaffolding sesuai dengan kebutuhannya (dalam hal ini siswa). Selalu inovatif dan temukan cara yang tepat untuk memaksimalkan potensi siswa Anda.

Kedua, memotivasi guru dapat memobilisasi komunitas praktisi. Tentu saja penting bagi kita untuk terus mengembangkan diri, karena zaman selalu berubah dan keterampilan kita perlu ditingkatkan. Memiliki motivasi yang tinggi untuk mengubah lingkungan. Inisiatif yang mungkin dilakukan adalah menghadiri konferensi MGMP untuk berbagi pengetahuan dan pemecahan masalah mengenai topik tertentu.

Ketiga, instruktur mengemudi menjadi instruktur bagi guru lainnya. Guru penggerak hendaknya bersedia berbagi pengalaman keberhasilan praktik pembelajaran dan belajar dari guru lain sebagai acuan untuk optimalisasi pembelajaran lebih lanjut.

Keempat, membina kolaborasi antar guru. Tanpa mereka, peningkatan mutu pendidikan tidak mungkin dilakukan Kerjasama dari semua pihak. Artinya, instruktur mengemudi perlu menciptakan ruang diskusi positif dengan pemangku kepentingan, orang tua, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kelima, mewujudkan kepemimpinan mahasiswa. Seiring dengan kurikulum belajar mandiri yang mendorong siswa untuk belajar mandiri, kami mengembangkan motivasi dan kepribadian siswa melalui pembelajaran yang menyenangkan.

Kurikulum pembelajaran mandiri mendorong guru dan siswa untuk berpikir bebas dalam pembelajarannya. Landasannya adalah terciptanya lingkungan belajar yang nyaman tanpa batasan desain pembelajaran. Lebih lanjut, mengenai penggunaan istilah ``instruktur mengemudi'' yang muncul bersamaan dengan ``kurikulum pembelajaran mandiri'', perlu diperjelas bahwa tidak ada perbedaan mendasar antara instruktur mengemudi dan staf pengajar biasa. Mereka berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga siswa tertarik dan senang belajar. Namun instruktur mengemudi dituntut tidak hanya menjadi pemimpin dalam pembelajaran, namun juga menguasai teknik pembelajaran dan senantiasa melakukan refleksi untuk meningkatkan pembelajarannya. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan menumbuhkan berkembangnya mahasiswa yang mampu berpikir kritis dan kreatif serta tumbuh menjadi individu yang berdaya saing di dunia kerja.

 

Guru Melenial Di Era Digital

 Guru Melenial Di Era Digital

https://www.facebook.com/yuniati.ode.1/photos_by?locale=id_ID
Gambar. Guru Melenial Di Era Digital

Saat ini, guru harus menjadi guru bagi generasi milenial yang hidup di era digital. Guru harus mampu cepat beradaptasi dengan perkembangan terkini teknologi digital bagi generasi milenial di waktu senggangnya.

Tantangannya bagi para guru untuk menjaga nilai-nilai zaman tetap hidup sekaligus menginternalisasikan nilai-nilai sejati tersebut ke dalam jiwa generasi Milenial yang paradigma berpikirnya sudah sangat berteknologi tinggi. Dora. “Milenial merupakan generasi yang berpengetahuan dan memiliki passion terhadap teknologi informasi dan berbagai aplikasi mutakhir,” kata pengamat pendidikan Dr. Wati Rosana. Informasi yang mereka akses tidak terbatas pada informasi pendidikan saja. Namun, informasi tersebut relevan dengan gaya hidup Anda sehari-hari. ” (lihat https://radarbekasi.id/2020/01/23/jadi-guru-milenial-di-era-digital).

Saat ini, era digital memberikan dampak positif dan negatif terhadap kehidupan bermasyarakat. Sisi positifnya, mereka bisa menunjukkan tingkat toleransi yang tinggi terhadap berbagai budaya, dan generasi Milenial adalah generasi yang paham teknologi, kreatif, berani mengambil risiko, dan punya banyak ide menarik serta produktif. Sisi negatifnya, Anda mungkin terobsesi dengan sifat individualistis dan egois. Guru milenial seharusnya mengharapkan hal ini.

Fakta yang tidak bisa dipungkiri, guru di zamannya dinilai memiliki standar nilai yang tinggi seperti kolegialitas, rendah hati, jujur, dan keterusterangan. Mereka harus menguasai sesuatu yang terkesan asing dan harus mempelajarinya agar bisa mengikuti gaya milenial.

Guru harus mempelajari kompetensi teknis. Guru harus mampu memahami dan menguasai teknologi yang berkembang saat ini dan menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajarnya. Guru akan lebih mudah diterima oleh generasi milenial saat ini, dan juga akan lebih mudah dalam menyampaikan pengetahuan bahasa Indonesia, pengetahuan dan nilai-nilai moral secara umum dan khusus dalam proses belajar atau mengajar. Guru juga perlu memotivasi dan membimbing masyarakat tentang cara menggunakan teknologi dengan bijak agar dapat memperoleh manfaat dan menghindari dampak negatifnya.

Guru perlu mempelajari dan memahami teknologi. Dengan begitu, teknologi bisa menjadi mercusuar bagi kaum Milenial dan mencegah mereka terjerumus ke dalam perangkap berbagai tawaran yang terkesan menarik namun bisa membawa mereka ke dalam kegelapan. Guru bertindak sebagai pemandu, membimbing generasi Milenial untuk melakukan hal-hal positif dan konstruktif tidak hanya pada masanya tetapi juga di masa yang akan datang. Di era digital ini, guru dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai yang membentuk karakter generasi Milenial dan membantu mereka memiliki pendirian yang teguh serta keberanian untuk menghayati nilai-nilai tersebut.

Pendidikan di Abad 21

 

Pendidikan di Abad 21

https://www.kompasiana.com/josehasibuan/5ebcc5d5d541df17af436b82/refocusing-5c-dalam-pendidikan-abad-21
https://www.kompasiana.com/-pendidikan-abad-21

Pendidikan adalah salah satu faktor kunci dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di masa depan. Di era Abad 21, pendidikan menghadapi berbagai perubahan dan tantangan baru yang perlu dihadapi agar tetap relevan dan efektif. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi perubahan dan tantangan yang dihadapi pendidikan Abad 21, serta upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman.

**Perubahan dalam Pendidikan Abad 21**

Pendidikan Abad 21 menghadapi berbagai perubahan yang mempengaruhi cara kita mengajar dan belajar. Salah satu perubahan utama adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi telah mengubah cara kita mengakses informasi, berkomunikasi, dan bekerja. Oleh karena itu, pendidikan perlu mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum dan metode pengajaran agar siswa siap menghadapi dunia yang semakin terhubung.

Selain itu, globalisasi juga mempengaruhi pendidikan Abad 21. Dunia menjadi semakin terhubung dan kompleks, dengan tantangan yang lebih global dan multidimensi. Oleh karena itu, pendidikan perlu mengembangkan keterampilan global seperti pemikiran kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah yang kompleks. Siswa perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya, bahasa, dan perspektif yang berbeda-beda.

Pendidikan telah mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan perkembangan zaman. Di era globalisasi dan teknologi informasi seperti saat ini, pendidikan mengalami perubahan yang lebih cepat dan kompleks daripada sebelumnya. Pendidikan abad 21 telah berfokus pada persiapan siswa untuk menghadapi tantangan dan peluang yang muncul di dunia modern.

Salah satu perubahan utama dalam pendidikan abad 21 adalah pergeseran dari pendekatan pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi pendekatan yang lebih kolaboratif dan berpusat pada siswa. Model pembelajaran yang berpusat pada siswa mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Guru bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi lebih sebagai fasilitator pembelajaran yang membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kritis, dan kreativitas.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga telah membawa perubahan yang signifikan dalam pendidikan abad 21. Penggunaan teknologi dalam pendidikan telah memungkinkan akses lebih luas terhadap informasi dan sumber daya pendidikan. Guru dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan dan platform pembelajaran online untuk meningkatkan proses pembelajaran. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran melalui internet dan berinteraksi dengan sesama siswa dan guru melalui platform pembelajaran online.

Selain perubahan dalam pendekatan pembelajaran dan penggunaan teknologi, pendidikan abad 21 juga menekankan pada pengembangan keterampilan abad 21. Keterampilan abad 21 meliputi keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Pendidikan abad 21 bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang mandiri, inovatif, dan adaptif. Siswa diajarkan bagaimana berpikir secara kritis, mengambil inisiatif, bekerja sama dalam tim, dan berkomunikasi dengan efektif. Keterampilan ini dianggap penting dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks di dunia kerja.

Selain itu, pendidikan abad 21 juga menekankan pada pembelajaran sepanjang hayat. Dalam era informasi yang terus berkembang, siswa perlu terus belajar dan mengembangkan keterampilan sepanjang hidup mereka.

**Tantangan dalam Pendidikan Abad 21**

Pendidikan Abad 21 juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang perlu diatasi agar sistem pendidikan dapat menghasilkan individu yang siap menghadapi masa depan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan dalam kualitas pendidikan. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Hal ini dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi semua siswa.

Selain itu, kurikulum tradisional yang terfokus pada pengetahuan faktual juga menjadi tantangan dalam pendidikan Abad 21. Dunia yang terus berubah membutuhkan siswa yang memiliki keterampilan dan pemahaman yang lebih luas. Kurikulum perlu mengintegrasikan keterampilan abad 21 seperti pemikiran kritis, kreativitas, komunikasi, dan keterampilan digital. Hal ini akan mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia kerja yang semakin kompleks dan berubah-ubah.

**Upaya untuk Meningkatkan Pendidikan Abad 21**

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Di era globalisasi dan teknologi informasi seperti sekarang ini, pendidikan harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Maka dari itu, upaya untuk meningkatkan pendidikan abad 21 sangatlah relevan. Pendidikan abad 21 menekankan pada pembelajaran yang holistik, kreatif, kolaboratif, dan berbasis teknologi. Dalam esai ini, saya akan membahas beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendidikan abad 21.

Pertama-tama, perlu adanya perubahan dalam kurikulum pendidikan. Kurikulum harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mengembangkan keterampilan abad 21 pada peserta didik. Keterampilan seperti kreativitas, kritis berpikir, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah harus diberikan perhatian lebih dalam kurikulum. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan mata pelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan tersebut, seperti mata pelajaran desain, pemrograman, atau kewirausahaan.

Selain itu, penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran juga menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita belajar dan mengakses informasi. Oleh karena itu, pendidikan abad 21 harus memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Contohnya, penggunaan perangkat lunak pembelajaran online, video pembelajaran, atau aplikasi pendidikan dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Dengan teknologi ini, peserta didik dapat memperoleh akses ke berbagai sumber belajar yang lebih luas dan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam.

Selain perubahan kurikulum dan penggunaan teknologi, kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat juga sangat penting dalam meningkatkan pendidikan abad 21. Sekolah harus bekerja sama dengan orang tua dalam mendukung pembelajaran anak di rumah. Orang tua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan abad 21 melalui kegiatan di luar sekolah, seperti mengikuti kursus atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat anak. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mendukung pendidikan abad 21 dengan menyediakan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan, seperti perpustakaan umum atau ruang belajar komunitas.

Terakhir, peningkatan kualitas pendidik juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan pendidikan abad 21. Guru adalah faktor kunci dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memiliki kompetensi yang memadai dalam mengajar keterampilan abad 21.