![]() |
Sumber Gambar. melansir.com |
Kompetensi digital berperan penting dalam menyikapi era
Society 5.0. Mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan dan memperkenalkan
literasi digital ke dalam lingkungan sekolah merupakan langkah strategis untuk
mempersiapkan siswa menghadapi perubahan dunia yang sepenuhnya digital
Society 5.0 merupakan sebuah konsep sosial yang mengandalkan
teknologi sebagai sarana utama untuk memenuhi beragam kebutuhan. Selama ini
teknologi digital terus berkembang dan memberikan dampak besar bagi kehidupan
manusia. Aspek kunci dari Society 5.0 adalah penggunaan teknologi digital untuk
menangkap dan mengkomunikasikan informasi dengan lebih mudah dan efisien.
Era Society 5.0 membawa tantangan yang memerlukan
transformasi pendidikan. Desain kurikulum mengalami perubahan dengan fokus pada
tiga poin utama. Pertama, fokus pendidikan karakter adalah mengembangkan
peserta didik yang bertanggung jawab, jujur, dan mempunyai standar etika yang
tinggi. Kedua, kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif penting untuk
menyikapi perubahan zaman Society 5.0. Memungkinkan siswa untuk berhasil menganalisis
informasi, mengembangkan solusi kreatif, dan berinovasi. Ketiga,
mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran merupakan langkah penting
untuk mendukung proses pendidikan yang efektif.
Pendidikan di era Society 5.0 juga menuntut pengajaran kepada
siswa bagaimana memanfaatkan teknologi dalam kaitannya dengan konteks saat ini.
Konsep-konsep seperti kecerdasan buatan, data besar, dan Internet of Things
menjadi bagian penting dalam mempersiapkan siswa menjadi orang dewasa yang
mampu bekerja dan terhubung secara digital. Guru di abad 21, baik yang
tersertifikasi maupun tidak, harus mampu cepat beradaptasi dengan perkembangan
teknologi, melakukan inovasi dalam pengajarannya, dan memanfaatkan media
digital secara optimal.
Mengingat tantangan literasi digital pada masa ini,
memperkenalkan literasi digital ke dalam lingkungan sekolah merupakan solusi
yang efektif. Literasi digital melibatkan kemampuan siswa untuk memahami,
menganalisis, mengevaluasi, dan mengatur informasi secara bermakna menggunakan
teknologi digital. Hal ini penting untuk membantu siswa membedakan informasi
yang akurat dan salah, menghindari berita palsu, dan mengenali sumber informasi
yang dapat dipercaya. Pengetahuan tentang informasi, komunikasi, pembuatan
konten, dan keterampilan keamanan digital meningkatkan literasi digital siswa.
Namun penerapan kompetensi digital bukannya tanpa kendala.
Terbatasnya penguasaan teknologi informasi di kalangan guru dan siswa, serta
kurangnya akses dan peralatan teknologi di beberapa daerah menjadi kendala dalam
menghadapi era Society 5.0. Untuk mengatasi tantangan ini, strategi yang tepat
harus diterapkan.
Guru berperan penting dalam meningkatkan literasi digital
siswanya. Pelatihan dan lokakarya, pelatihan internal dan seminar mengenai
penggunaan teknologi dan alat pembelajaran digital dapat membantu guru
mengembangkan keterampilan di bidang ini. Kolaborasi antar guru dan penggunaan
media sosial serta aplikasi memberikan wadah untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman dalam penggunaan teknologi di kelas.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan
platform digital, memungkinkan siswa memahami konten dengan cara yang lebih
menarik dan interaktif. Namun, siswa juga memerlukan pengenalan literasi
digital yang baik agar mereka dapat menggunakan teknologi secara etis, memahami
pentingnya pemeliharaan dunia maya, dan membuat konten digital yang relevan dan
inovatif.
Literasi digital menawarkan manfaat yang signifikan dalam
pendidikan, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran, penilaian online,
keamanan siber, dan pengembangan keterampilan seumur hidup. Mengintegrasikan
teknologi membantu siswa tetap fokus dan meningkatkan kreativitas mereka.
Selain itu, literasi digital melatih siswa untuk bertanggung jawab secara
digital, memahami hukum hak cipta, menjaga keamanan online, dan berinteraksi
dengan bijak.
Penggunaan platform digital seperti Google Classroom, Quiziz,
Let's Read Asia, EdTech, Jamboard, Menti, TikTok, Instagram dan berbagai
aplikasi pendidikan berkontribusi besar terhadap literasi digital siswa dan
guru. Namun mengingat teknologi hanya sekedar alat, maka peran guru dalam
pengawasan dan bimbingan tetap tidak tergantikan.
Literasi digital berperan penting dalam menghadapi era
Society 5.0. Mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan dan memperkenalkan
keterampilan digital ke dalam lingkungan sekolah merupakan langkah strategis
untuk mempersiapkan siswa menghadapi perubahan dunia yang semakin digital. Guru
memiliki peran penting dalam membantu siswa memperoleh keterampilan digital
untuk menghadapi tantangan dan peluang masa depan.