![]() |
Sumber Gambar. catatanmel.com/ |
Baca Juga. https://www.catatanmel.com/2017/09/menyelami-gaya-belajar-ala-generasi-z.htm
Kehidupan
manusia selalu terlibat dalam proses belajar. Belajar adalah perubahan tingkah
laku yang relatif permanen yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan (Oemar
Hamalik, 2010: 154). Belajar adalah investasi untuk masa depan, karena tanpa
belajar, manusia tidak akan bisa sukses. Ini karena proses belajar memungkinkan
manusia memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Faktor internal dan
eksternal mempengaruhi proses belajar atau perubahan tingkah laku. Belajar
merupakan hal penting bagi semua orang, terutama bagi mereka yang berstatus
siswa. Belajar hakikatnya adalah upaya dasar untuk memperoleh pengetahuan baru,
pemahaman, dan pemahaman.
Untuk
melakukan aktivitas belajar, seorang siswa memerlukan dorongan tertentu. Jika
tidak, kegiatan tersebut tidak akan menghasilkan hasil belajar yang tidak
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
perlu diperhatikan berbagai komponen yang mendorong siswa untuk belajar dengan
baik. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah motivasi belajar. Motivasi
siswa sangat penting untuk belajar, dan hasil yang dicapai dari aktivitas
pembelajaran dipengaruhi olehnya. Selain itu, motivasi yang kuat dan konsisten
diperlukan untuk mendukung belajar. Motivasi yang lemah dan tidak konstan akan menyebabkan
kurangnya usaha belajar, yang pada gilirannya akan berdampak pada hasil belajar
dan peningkatan kualitas pendidikan. Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan
minat siswa dalam belajar, menurut Sugihartono (2012: 78). Dengan
mempertimbangkan fakta di lapangan, seorang
Motivasi
adalah komponen psikologis yang ada di setiap orang, jadi itu akan muncul
ketika seseorang mulai tertarik pada sesuatu. Dengan kata lain, motivasi muncul
pada diri siswa ketika mereka menunjukkan respons yang berupa dorongan perasaan
dari rasa senang dan perhatian terhadap sesuatu. Sejauh mana motivasi siswa
untuk belajar berbeda-beda. Siswa memiliki dua sumber motivasi: intrinsik dari
siswa sendiri dan ekstrinsik dari luar; kedua faktor ini tidak dapat dihindari
selama proses belajar. Faktor dari luar (ekstrinsik) adalah yang paling
berpengaruh karena terkait dengan teknologi. Dengan kemajuan dan perkembangan
teknologi, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang berbeda.
Siswa
adalah subjek belajar, dan anak-anak yang lahir pada era Generasi Z—yang
terdiri dari tahun 1995 hingga 2010—adalah siswa yang saat ini menempuh
pendidikan sekolah menengah atas. Generasi Z juga dikenal sebagai generasi net,
atau mereka yang hidup pada masa digital. Salah satu ciri khas Generasi Z adalah
perkembangan dan pertumbuhan internet seiring dengan perkembangan media
digital.
Anak-anak
yang lahir antara tahun 1995 dan 2010 saat ini menempuh pendidikan SMA/K atau
MA. Lahir dalam Generasi Z membuatnya lebih mudah mengenal dan memahami
teknologi. Siswa dengan cepat menguasai media informasi digital, baik untuk
hiburan maupun tugas sekolah. Siswa terkadang menghindari pembelajaran kelas
konvensional karena hal ini. Dengan bantuan search engine, siswa mungkin lebih
tertarik untuk mencari materi pelajaran melalui media elektronik, aktivitas
yang dikenal sebagai browsing. Dengan kemudahan akses internet, semua siswa
dapat dengan mudah mengakses internet, terutama untuk mencari bahan pelajaran.
Anak-anak dari Generasi
Motivasi
belajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran karena merupakan dorongan
utama yang mendorong seseorang untuk berperilaku. Oleh karena itu, tindakan
seseorang yang dimotivasi oleh motivasi tertentu mengandung tema yang sesuai
dengan motivasi yang mendasari tindakan tersebut.
Keseluruhan
daya penggerak yang ada dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan dan
memberikan jalan untuk mencapai tujuan dikenal sebagai motivasi belajar.
Faktor-faktor yang menunjukkan keinginan untuk belajar termasuk tekun dalam
menyelesaikan tugas, berani menghadapi tantangan, menunjukkan minat pada
masalah akuntansi, senang bekerja sendiri, cepat bosan dengan aktivitas rutin,
dapat mempertahankan pendapatnya, dan senang mencari dan memecahkan masalah.
Karakter Generasi Z adalah perilaku dan kepribadian yang dimiliki oleh
orang-orang yang lahir dari tahun 1995 hingga 2010. Indikator karakter Generasi
Z termasuk memahami dan mampu menggunakan berbagai teknologi, senang
bersosialisasi, memiliki ambisi besar untuk sukses, cenderung praktis dan
instan, cinta kebebasan, dan percaya diri yang tinggi.
Sumber
Untuk Bacaan:
Teori
Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.
Cyber
Smart Parenting oleh Helen Chou Pratama (2012) diterbitkan di Bandung oleh PT.
Visi Anugerah Indonesia.
Belajar
dan Pembelajaran telah diterbitkan oleh Dimyati dan Mudjiono pada tahun 2009 di
Jakarta oleh Rineka Cipta.
Sardian,
A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.